Sejarah Berdirinya SMA Negeri 8 Denpasar

Secara perlahan dan pasti sekolah ini ditata dengan berbagai kelengkapan untuk secepatnya dapat memenuhi sekolah yang berstandar nasional, baik menyangkut sarana prasarana fisik seperti ruang kelas belajar, laboratorium, perpustakaan mauapun sumber daya manusianya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Pemerintah dengan dukungan masyarakat/orang tua siswa yang tergabung dalam Komite terus bersinergi untuk sesegera mungkin SMA Negeri 8 Denpasar bisa berjajar dengan sekolah lainnya yang ada di Kota Denpasar.SMA Negeri 8 Denpasar dengan lingkungan alam yang ramah dan nyaman penuh tetumbuhan besar terkesan sekolah ini berada di tengah-tengah hutan, kemudian dipinggiran timur sekolah membentang sungai Ayung. Kondisi sekolah ini dapat memberikan dorongan kepada Bapak/Ibu Guru dan Siswa untuk tenang dan damai melakukan proses pembelajaran sesuai dengan mottonya : RTASYA PATHA PRETA, Dasarilah Hidup ini dengan Kesetiaan (SATYA) dan Keyakinan (SRADDHA). Semua komponen sekolah berkomitmen untuk terus mengembangkan pendidikan dengan berbasiskan pada budaya dan lingkungan.
Berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Denpasar Nomor 821.29/246/BKD/ tertanggal 14 September 2006 ditetapkanlah Drs. Ida Bagus Ngurah, M.Si sebagai Kepala Sekolah yang pertama. Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan yang selalu didasari dengan Kesetiaan dan Keyakinan Bapak – Ibu Guru dan Pegawai beserta dukungan pengurus Komite dan Orang Tua siswa SMA Negeri 8 Denpasar terus berkiprah memajukan pendidikan, sehingga prestasi akademik maupun non akademik pun dapat diraih.
Perjalanan sekolah disaat menginjak 12 tahun, berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 796/04-B/HK/2018 tertanggal 12 Pebruari 2018, kepemimpinan sekolah dilanjutkan oleh Drs. Ketut Suyastra, M.Pd yang sebelumnya beliau sebagai kepala sekolah SMA Negeri 3 Denpasar. Dengan semangat komitmen Bapak – Ibu Guru dan Pegawai SMA Negeri 8 Denpasar untuk terus melakukan inovasi dan memberi ruang kepada warga sekolah terus beraktivitas yang dipekuat dengan pondasi kedisplinan adalah menjawab tantangan SMA Negeri 8 Denpasar sebagai sekolah model di Kota Denpasar.